Pilkada 2024, Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya Andi Ibnu Hadi: Lawan Kapitalisme dan Oligarki!

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pencalonan Dr. Andi Ibnu Hadi ke PKB Kota Tasikmalaya pada Selasa, 30 April 2024, di Pilkada 2024 bukan tanpa sebab.

Selain dorongan Keluarga Besar Pondok Pesantren Condong, Andi pun representasi dari masyarakat sipil Tasikmalaya terdiri dari IKA PMII, Peradi, SPP, FPMR dan santri.

Baca Juga

Sudarsono-Supriana Unggul di Pilkada 2024: Langkah Besar Menuju Kota Banjar yang Lebih Sejahtera

Sebagai aktivis yang lama berkecimpung di organisasi pergerakan kemahasiswaan serta keadvokatan, tekad Andi Ibnu Hadi mencalonkan diri menjadi Wali Kota/Wakil Wali Kota Tasikmalaya untuk melawan kapitalisme dan oligarki Tasikmalaya.

Ia bertekad saatnya rakyat sipil berkuasa, mustadh'afiin (rakyat kecil) berdaya.

"Kita ini telah terbranding oleh mereka. Kaum kapitalisme dan oligarki. Setiap Pilkada kalau yang punya uang pasti menang. Kalau korporasi bersatu, dialah yang menguasai. Ini lah yang mengungkung cara berpikir masyarakat kita," kata Andi saat memberi testimoni selepas pendaftaran.

Baca Juga

Doa Bersama Jelang Pilkada 2024 di Masjid Agung Kota Banjar: Simbol Persatuan dan Harapan

Untuk itu, Andi tahu betul apa yang harus dilakukan untuk rakyat Kota Tasikmalaya ketika nanti mendapatkan rekomendasi dari PKB pada Pilkada Kota Tasikmalaya 2024.

"Saatnya kita lawan kapitalis dan oligarki itu. Kita buktikan, demokrasi itu untuk rakyat, bukan mereka. Maka di Pilkada ini lah kekuatan masyarakat sipil bersatu bersama kiai dan santri," ujarnya.

 

Prosesi pendaftaran Andi Ibnu Hadi ke PKB Kota Tasikmalaya paling meriah dibanding kandidat lain saat itu.

Baca Juga

DPD Gerindra Jabar Dorong Politik Santun ala Prabowo Subianto di Pilkada Jabar 2024

Diiringi ratusan santri yang jalan kaki dari Pesantren Condong, juga didampingi para mantan Ketua PMII yang tergabung dalam IKA PMII Kota Tasikmalaya.

Alunan solawat dan mars-mars yang akrab di telinga warga NU, menggema lewat mobil bak laksana demonstrasi. Termasuk bender NU yang terus dikibarkan sepanjang jalan. 

Editor : Asep Juhariyono