BOGOR, iNewsCiamisRaya.id - Siti Mauliah, seorang warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan di mana bayinya tertukar setelah dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022 silam.
Siti Mauliah kemudian melakukan tes DNA terhadap bayi tersebut di Jakarta, dan hasil tes DNA tersebut mengungkap bahwa bayi tersebut bukan anaknya.
Selanjutnya, melalui hasil tes DNA silang yang diumumkan oleh polisi pada 25 Agustus 2023, terungkap bahwa bayi Siti telah tertukar dengan anak dari pasien berinisial D.
Lalu, apa saja fakta-fakta kasus bayi tertukar di Bogor? Berikut rangkuman iNews.id, Sabtu (26/8/2023).
Fakta-Fakta Kasus Bayi Tertukar di Bogor
1. Bayi Tertukar Terungkap Bermula dari Kejanggalan
Siti mengaku merasa ada kejanggalan sejak dia mengurus administrasi untuk kepulangannya dari rumah sakit setelah melahirkan. Salah satu hal yang membuatnya merasa curiga adalah perbedaan fisik pada bayi yang diberikan kepadanya.
"Dari awal saya merasakan kejanggalan hati dari fisik bayi itu berbeda banget. Berubah gitu dari yang kemarin saya gendong. Pas saya mau pulang, kok bayi ini beda banget. Sampai ngomong ke bapaknya. Saya sempat bilang ini sepertinya bukan bayi kita, tapi suami saya tidak menggubrisnya," kata Siti.
Dari fisik, Siti melihat rambut pada bayi yang dibawanya ketika itu cukup banyak. Padahal, bayi yang awal disusuinya memiliki rambut lebih sedikit.
"Kata saya kok rambutnya gini, lebat banget. Kalau yang itu (awal) ada tapi agak tipis. Yang semalam punya saya itu memang agak putih. Terus kata bapaknya rumah sakit tidak mungkin salah," ujarnya.
2. Siti Mauliah Lapor ke Polisi
Siti Mauliah melaporkan insiden bayi tertukar melalui kuasa hukumnya, Rusdy Ridho, ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Bogor.
"Rumah sakit sudah melakukan mediasi, tapi kan masih praduga, karena yang baru tes DNA baru pihak klien saya aja. Hasilnya betul bukan anak dia, kalau pihak satu lagi belum tes DNA. Intinya, bayi yang satu lagi kita belum tahu ada di mana. Sekarang kita menunggu penyelidikan dari Unit PPA," tuturnya.
3. Polisi Bentuk Tim Gabungan
Polisi membentuk tim gabungan untuk menyelesaikan permasalahan bayi tertukar di Bogor. Tim terdiri dari sejumlah satuan.
"Kami juga membentuk tim gabungan Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber dan tim trauma healing dari Polres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Dia mengatakan, tim akan bahu-membahu mencari kejelasan dari insiden ini, sehingga dapat diketahui secara pasti keberadaan bayi yang diduga tertukar.
"Tim ini bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing," katanya.
4. Bayi Tertukar Diduga karena Gelang
Dugaan penyebab bayi tertukar di RS Sentosa Bogor telah terungkap, yaitu bahwa bayi laki-laki milik Siti Mauliah dari Ciseeng, Kabupaten Bogor, tertukar dengan bayi pasien lain yang berinisial D karena adanya kesalahan dengan gelang identifikasi.
"Mereka menurut pemeriksaan rumah sakit sementara, itu mereka melakukan dugaan kelalaian. Ya terkait gelang yang sudah menjadi informasi umum lah ya, terkait gelang, kemudian ada dugaan gelang double ya, ada dugaan gelang copot itu aja terkait itu ada kelalaian," kata Juru Bicara RS Sentosa Bogor Gregg Djako.
5. 15 Perawat RS Sentosa Bogor Dinonaktifkan
Pemberian sanksi terhadap 15 perawat di RS Sentosa Bogor terkait kasus bayi tertukar adalah langkah yang diambil oleh rumah sakit. Mereka diberikan sanksi berupa SP-1 dan dinonaktifkan sementara.
"Jadi perawat yang kami duga terlibat di dalam peristiwa ini ada sekitar 15. Ke-15 itu maksudnya kan 1 shift itu sekitar 5 orang, shift pagi 5 orang, shift siang 5 orang dan shift malam 5 orang. Jadi kita sudah memberikan sanksi berupa SP-1 dan menonaktifkan dari pelayanan sebagaimana dari biasanya dikerjakan selama ini sebagai perawat," kata Juru Bicara RS Sentosa Bogor Gregg Djako.
Adapun para perawat itu diduga melakukan kelalaian yang menyebabkan bayi tertukar. Dugaan kelalaian yang dilakukan yakni terkait penggunaan gelang.
"Mereka menurut pemeriksaan rumah sakit sementara, itu mereka melakukan dugaan kelalaian. Ya terkait gelang yang sudah menjadi informasi umum lah ya, terkait gelang, kemudian ada dugaan gelang double ya, ada dugaan gelang copot itu aja terkait itu ada kelalaian," ucapnya.
6. 7 Nakes RS Sentosa Bogor Diperiksa Polisi
Pemeriksaan terhadap 7 tenaga kesehatan (nakes) dari RS Sentosa Bogor terkait kasus bayi tertukar dilakukan oleh penyidik Polres Bogor. Para perawat dan bidan itu dicecar hingga 20 pertanyaan terkait peristiwa tersebut.
"(Kemarin) sampai jam 8 malam. Rata-rata sih sekitar 15 sampai 20 pertanyaan, pertanyaan rata-rata sekitar kejadian saja peristiwa apa yang terjadi saat dugaan bayi tertukar termasuk bertanya terkait gelang, itu aja sih yang sudah menjadi isu umum saja," kata Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako.
Menurut Gregg, para nakes diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi. "Semua (jawaban) apa adanya, apa yang mereka diketahui kan mereka diperiksa sebagai saksi ya, saksi peristiwa, jadi saksi apa yang mereka tahu, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar," ujarnya.
7. Kedua Ibu Tes DNA Silang
Tes DNA silang yang melibatkan Siti Mauliah dan ibu pasien D di Puslabfor (Laboratorium Forensik) Mabes Polri di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dilakukan pada hari ini. Hal itu terkait kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor.
"Iya (tes DNA silang)," kata Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy.
Terpisah, Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako juga membenarkan adanya tes DNA silang antara Siti Mauliah dengan pasien D. Tes digelar di Puslabfor Mabes Polri, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
"Saya yang dampingi. Benar (di Puslabfor Mabes Polri, Sentul)," ucap Gregg.
8. Hasil Tes DNA Diumumkan
Hasil tes DNA yang mengungkap bahwa bayi laki-laki yang dirawat oleh keluarga Siti Mauliah dan keluarga pasien D selama satu tahun telah tertukar di RS Sentosa Bogor akhirnya diumumkan polisi.
"Kami telah mediasi, dan telah terjadi kesepakatan berdasarkan hasil tes DNA di laboratorium forensik Puslabfor Bareskrim Mabes Polri yang mana memang ditemukan fix 99,99 persen bahwa anak tersebut tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.
"Setelah itu, dengan kebesaran hati kedua belah pihak, setelah dibacakan Puslabfor sekali lagi kami mengucap syukur alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT, masing-masing pihak bisa menerima dengan kebahagiaan," katanya.
9. Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian
Polisi tetap menyelidiki dugaan kelalaian pihak RS Sentosa Bogor terkait kasus bayi tertukar. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kedua bayi tertukar sehari setelah dilahirkan.
"Jadi hasil penyelidikan dari proses tertukarnya bayi tersebut, terjadi kurang lebih H+1 setelah persalinan Ibu S dan Ibu D. Kemudian proses itu lagi berjalan di bidang sisi penegakan hukum," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Terkait adanya kelalaian, lanjut Rio, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Diharapkan, dalam waktu dekat pihaknya bisa mendapatkan jawaban.
"(Kelalaian) itu masih kita dalami, nanti akan kami sampaikan di kemudian hari. Itu dalam rangka penyelidikan, moga-moga kita bisa mendapat jawaban satu minggu kedepan," ujarnya.
10. 2 Ibu Bayi Tertukar Berpelukan
Momen mengharukan terjadi usai pengumuman hasil tes DNA antara keluarga Siti Mauliah dengan pasien D di Polres Bogor. Kedua ibu dari bayi yang resmi dinyatakan tertukar itu saling berpelukan.
Berdasarkan pantauan, Siti Mauliah yang mengenakan baju putih dan pasien D dengan baju pink tampak berpelukan erat di hadapan awak media. Keduanya tak kuasa menahan air mata usai hasil tes DNA diumumkan oleh polisi.
Momen itu pun disambut tepuk tangan bahagia oleh keluarga, polisi, dan pihak lain yang turut hadir dalam mediasi kasus tersebut.
Sebelumnya dari hasil tes DNA, dua bayi laki-laki Siti Mauliah dengan pasien D dinyatakan tertukar. Pengumuman tersebut diterima dengan baik oleh kedua keluarga setelah melakukan mediasi di Polres Bogor.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul "10 Fakta Bayi Tertukar di Bogor, Tes DNA Silang Jadi Petunjuk"
Editor : Asep Juhariyono