get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Muhammadiyah Rayakan Lebaran Hari Ini, Ribuan Jemaah di Ciamis Ikuti Salat Ied

Hari Raya Iduladha NU dan Muhammadiyah Tidak Sama, Simak Penjelasannya

Kamis, 15 Juni 2023 | 18:35 WIB
header img
Umat Islam di Indonesia sering merayakan Hari Raya Idulfitri dan Iduladha secara berbeda. Foto: Ilustrasi/dok SINDONews

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Umat Islam, setiap tahunnya akan merayakan dua hari raya yaitu Idulfitri dan Iduladha. Usai merayakan hari raya Idulfitri, selanjutnya masyarakat tengah bersiap untuk menyambut perayaan Iduladha 2023.

Walau demikian, perayaan Iduladha kali ini diprediksi akan mengalami perbedaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Muhammadiyah akan merayakannya terlebih dahulu.

Untuk diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan jika tanggal hari raya Iduladha mereka jatuh pada 10 Zulhijjah 1444 Hijriah atau bertepatan dengan hari Rabu 28 Juni 2023.

Penentuan tanggal tersebut sebagaimana termuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/M/MLM/I.0/2023. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri belum menentukan waktu perayaan Hari Raya Iduladha nya.

Untuk kepastiannya, penetapan kapan Iduladha akan ditetapkan yakni setelah menggelar sidang isbat yang biasanya dilakukan oleh pemerintah tepatnya sehari sebelum perkiraan hari raya tiba. Lantas mengapa keduanya berbeda? Berikut ulasannya.

Penetapan hari raya yang dilakukan oleh Muhammadiyah dilakukan berdasarkan wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Sedangkan pemerintah sendiri menggunakan rukyatul hilal.

Rukhyatul hilal merupakan metode dalam penentuan bulan qamariyah. Rukhyatul hilal adalah usaha untuk melihat atau mengamati hilal di tempat terbuka dengan mata kepala atau menggunakan peralatan pada saat matahari terbenam pada bulan qamariah.

Pemerintah menggunakan kriteria bahwa hilal harus di atas 2 derajat, sedangkan Muhammadiyah tidak mengharuskan hilal berada di atas 2 derajat alias menggunakan perhitungan saja.

Meskipun ada perbedaan tanggal di antara Muhammadiyah dan NU yang mengikuti pemerintah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi mengingatkan bahwa seluruh umat muslim harus saling menghormati.

"Tapi jangan perbedaan itu sampai kita saling terpecah belah dan tak saling hormati. Hendaknya saling menghormati," kata Jaidi saat konferensi pers usai sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (29/6).

Wallahu A'lam

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Kenapa Hari Raya Iduladha NU dan Muhammadiyah Berbeda? Begini Penjelasannya"

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut