JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Setiap kali berangkat ke luar angkasa, astronaut NASA akan dilengkapi dengan baju luar angkasa khusus atau space suit. Sejak pertama kali dibuat pada tahun 1959, teknologi dan desain baju astronaut NASA terus mengalami pengembangan yakni saat NASA hendak mengirimkan para astronaut dengan pesawat Mercury tahun 1961.
Desain dan kegunaan baju luar angkasa ini, sangat berbeda dari masa ke masa. Misalnya dua tahun yang lalu, ketika NASA meluncurkan purwarupa baju astronaut baru yang akan digunakan di misi kembali ke Bulan, Project Artemis, yang akan berlangsung pada 2024.
Berbeda dengan baju astronaut biasanya, baju tersebut dibuat sedikit lebih lentur. Dengan baju khusus ini para astronaut yang akan dikirim ke Bulan dapat bergerak lebih leluasa. Mereka akan bergerak lebih jauh ke sisi-sisi Bulan yang belum pernah dieksplorasi.
"Pakaian baru itu membuat lebih mudah untuk berjalan, menekuk, dan berjongkok ketika berjalan di permukaan Bulan," ujar Amy Ross, insinyur luar angkasa NASA.
Sangat menarik mencermati perkembangan baju luar angkasa yang dibuat NASA ini, karena memiliki karakteristik yang berbeda. Lantas seperti apa teknologi dan baju luar angkasa astronaut NASA ini? Berikut informasinya.
Teknologi dan Baju Luar Angkasa Astronaut NASA
1. Mercury Suit (1961-1963)
Baju astronaut yang pertama kali dibuat adalah baju astronaut untuk kru pesawat luar angkasa Mercury. Sebanyak 6 orang astronaut mendapatkan baju khusus yang mereka gunakan selama berada di luar angkasa.
Untuk melindungi para astronaut pertama dari kehilangan tekanan mendadak, Mercury Suit memiliki lapisan nilon yang dilapisi neoprene di bagian dalam dan nilon di bagian luarnya agar suhu bagian dalam tetap stabil.Tujuh astronaut terbang ke luar angkasa mengenakan pakaian itu sebelum NASA menariknya dari tugas.
2. Gemini Suit (1965-1966)
Selanjutnya yaitu Gemini Suit merupakan baju luar angkasa pengembangan dari Mercury Suit. Hal ini dilakukan karena banyak astronaut merasa sulit bergerak apabila Mercury Suit diisi oleh tekanan udara. Hal ini lah yang coba diatasi.
Perusahaan David Clark merancang pakaian Gemini agar fleksibel ketika ditekan dan mengambil langkah ekstra untuk membuatnya lebih nyaman daripada pakaian Mercury Suit. Misalnya, pakaian itu dapat dihubungkan ke AC portabel untuk menjaga astronaut tetap dingin sampai mereka dapat terhubung ke jalur pesawat ruang angkasa. Pakaian itu beratnya mencapai 16 hingga 34 pound.
3. Gemini Spacewalk Suit (1965-1966)
Baju luar angkasa Gemini Spacewalk Suit ini jadi fenomenal karena untuk pertama kalinya berkat baju ini astronaut Amerika bisa melakukan Spacewalk atau bergerak di luar pesawat ruang angkasa.
Untuk menahan lingkungan luar angkasa yang keras, pakaian itu menghubungkan para astronaut ke pesawat ruang angkasa melalui selang yang memasok oksigen. Namun, beberapa varian diketahui mengalami masalah setelan digunakan selama 30 menit. Varian terberat pakaian itu berbobot sekitar 34 pound.
4. Apollo Spacewalk Suit (1967-1975)
Berikutnya ada Apollo Spacewalk Suit dirancang untuk melampaui kemampuan baju luar angkasa Mercury dan Gemini. Pakaian itu juga diklaim melindungi astronaut dari suhu ekstrim Matahari, lebih fleksibel karena astronot diharapkan mampu berjalan di Bulan. Baju ini juga dilengkapi dengan peralatan khusus untuk life support. Baju ini fenomenal karena dikenakan oleh Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Michael Collins. Baju ini juga baju luar angkasa NASA pertama yang sampai ke Bulan dimana BUzz Baju Labu NASA / Space
5. Shuttle Suit (1981 - sekarang)
Setelah program Apollo, NASA mengembangkan baju luar angkasa baru yaitu Shuttle Suit. Hanya saja karena belum ada misi khusus, mereka hanya mengembangkan baju luar angkasa yang bisa efektif digunakan saat berada di dalam pesawat luar angkasa atau Space Shuttle Suit. Baju luar angkasa ini fenomenal karena warnanya jingga dan bentuknya yang sedikit membulat. Tidak heran jika baju ini dinamakan Pumpkin Suit atau baju labu.
Meski terlihat sederhana baju itu penuh dengan perlengkapan canggih dan life support yang memadai.
6. Artemis Suit/ xEMU (Direncanakan 2024)
Terakhir baju luar angkasa Artemis Suit/ xEMU. Project Artemis merupakan misi NASA terbaru yang ingin mengirimkan kembali astronaut mereka ke Bulan . Seiring dengan inisiasi itu, NASA juga memulai proyek pembuatan baju luar angkasa baru.
Kedua baju itu merupakan pengembangan dari baju labu dan juga baju luar angkasa yang telah ada saat ini. Selain itu baju tersebut juga dikembangkan dari Apollo Suit yang memang sudah berhasil mencapai Bulan lebih dulu.
Hanya saja saat ini pengembangan Artemis Suit atau xEMU dilaporkan mengalami hambatan.
Demikianlah penjelasan mengenai teknologi dan baju luar angkasa astronaut NASA yang memiliki desain dan kegunaan yang berbeda dari masa ke masa.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Mengenal Teknologi dan Baju Luar Angkasa Astronaut NASA dari Masa ke Masa "
Editor : Asep Juhariyono