JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Salah satu kompenen penting pada motor matik adalah V-belt. Alat ini berfungsi untuk menyalurkan putaran mesin ke roda belakang. Seperti halnya rantai pada motor manual atau semi matik, kalau komponen bermasalah maka akan mempengaruhi performa dan kenyamanan berkendara.
Secara teknis v-belt ini merupakan bagian dari sistem transmisi Continuosly Variable Transmission (CVT). Agar tidak cepat rusak atau putus, kondisi v-belt harus dicek secara berkala, terlebih jika motor digunakan setiap hari.
Penasaran, bagaimana caranya agar v-belt motor matik tidak cepat rusak dan awet? Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan pengguna motor matik agar v-belt tidak cepat diganti.
Tips Agar V-Belt Motor Matik tidak Cepat Rusak dan Awet
1. Lakukan servis motor matik secara berkala sesuai aturan yang tertera pada buku servis. Pemeriksaan berkala maksimal setiap 8.000 km.
2. Jangan bawa beban melebihi kapasitas atau batas maksimal. Kebiasaan pengemudi membawa beban berat membuat v-belt “kelelahan” dalam bekerja.
3. Jangan menghentak gas secara kasar.
4. Hindari pemakaian gas dan pengereman secara bersamaan.
5. Waktu yang tepat untuk mengganti v-belt adalah setiap 24.000 km.
Bagaimana tanda-tanda v-belt motor matik sudah harus diganti?
1. Kondisi v-belt yang sudah rusak biasanya membuat suara motor kasar di bagian CVT.
2. V-belt yang sudah mengeluarkan bunyi kasar menandakan rantai karet sudah aus atau retak-retak.
3. Tarikan motor terasa berat menjadi salah satu pertanda v-belt sudah mulai rusak.
Itulah tips menjaga v-belt motor matik tidak cepat rusak. Apabila salah satu tanda sudah terasa, jangan tunda mengganti v-belt demi kenyamanan dan keamanan berkendara.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul " Penyebab V-Belt Motor Matik Cepat Rusak, Ini Tanda-Tandanya bila Harus Diganti "
Editor : Asep Juhariyono