CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Sejak dini, anak harus diajarkan bagaimana memilah sampah yang baik dan benar. Oleh karena hal itulah, Rumah Sampah Berbasis Sekolah (RSBS) hadir dengan metodologi pembelajaran dalam menanggulangi persoalan sampah berbasis edukasi.
Pengelola sekaligus pencetus RSBS, Wawan Widarmanto mengatakan, anak-anak dari sejak dini khususnya anak SD/MI dan Paud harus terbiasa mengatur sampah dengan teknis melakukan setoran sampah ke rumah sampah satu minggu sekali dan akan ditimbang serta dicatat oleh guru yang bersangkutan.
“Sampah ini setelah terkumpul di rumah sampah nanti yang bisa dimanfaatkan akan didaur ulang untuk dipakai sebagai alat peraga edukatif (APE) di sekolah. Kalau yang tidak bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang sampah ini dijual ke pengepul dan uangnya dipakai untuk kas atau kepentingan sekolah sesuai dengan komitmen pihak sekolah," kata Wawan, Sabtu (21/1/2023).
Menurutnya, program RSBS tersebut sudah tersosialisasikan sejak 2010 bersama kader lainnya dengan capaian kurang lebih 800 sekolah di Priangan Timur.
“Mudah-mudahan dengan konsep ini dapat didukung oleh pemerintah dan bisa menjadi kebijakan publik, karena bahwa solusi penanganan sampah di Indonesia ini dengan pendekatan edukatif artinya dengan merubah mainset sejak dini," ujarnya.
Wawan menambahkan, program RSBS tersebut ditargetkan untuk mengedukasi anak agar terbiasa hidup jujur, disiplin dan mandiri melalui kebiasaan memilah sampah di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar.
“Dengan demikian, para anak di sekolah dapat teredukasi terkait memilah sampah guna mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah di lingkungan sekitarnya. Juga dengan terbiasanya memilah sampah sejak dini dapat meningkatkan kesadaran anak untuk membuang sampah pada tempatnya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono