CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Angin kencang siklon tropis badai taliah yang melanda Ciamis dua hari terakhir, Rabu-Kamis (5-6/2/2025) setidaknya telah merusak atap 26 rumah di 12 desa di 8 kecamatan di Ciamis.
Seperti yang diungkapkan Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Ciamis Memet Hikmat kepada CiamisRaya.iNews.id Jumat (7/2/2025) dari pendataan dan penanganan yang dilakukan personil Pusdalops BPBD Ciamis pada hari Rabu (5/2/2025) angin kencang badai taliah telah merusak atap 10 rumah di 4 desa.
Terbanyak di Desa Bangunsari Pamarican (6 rumah) berikut Desa Ratawangi Banjarsari (2 rumah) Desa Selasari Kawali dan Desa Tambaksari Tambaksari masing-masing 1 rumah.
Sedangkan pada hari Kamis (6/2/2025) angin kencanga badai taliah merusak atap 16 rumah yang tersebar di 8 desa. Terbanyak di Desa Nasol Cikoneng (7 rumah), kemudian Desa Darmacaang Cikoneng (3 rumah).
Berikut Desa Kertaharja (Cijeungjing), Gunung Cupu (Sindangkasih), Budiharja (Sindangkasih), Situ Mandala (Rancah), Tambaksari (Tambaksari) dan Desa Cisontrol (Kecamatan Rancah) masing-masing 1 rumah.
Angin kencang Badai Taliah yang melanda Ciamis merobohkan pohon di pinggir jalan. Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani
Kerusakan bagian atap 26 rumah tersebut bervariasi. Terparah menimpa 1 rumah warga di Desa Nasol Cikoneng, bagian atapnya total terbang disapu angin kencang. Ada juga bagian atap rumah yang rusak karena tertimpa pohon tumbang.
Angin kencang tidak hanya merusak atap rumah tetapi juga banyak pohon tumbang menimpa jalan atau kebun maupun sawah.
Menurut Memet, karakter angin kencang badai taliah ini berbeda dengan angin kencang hujan ekstreem. Biasanya angin kencang menyertai hujan deras. Biasanya terjadi sore hari atau malam.
Namun angin kencang badai taliah tak selalu menyertai hujan. Angin kencang badai taliah bisa terjadi kapan pun meski tidak ada hujan, baik pagi, siang, sore maupun malam.
"Kejadiannya sporadis, menyebar dan tidak terfokus di satu lokasi tertentu. Dan waktu kejadian juga beragam, pagi, siang sore maupun malam," ungkap Memet.
Seperti angin kencang yang menimpa rumah M Torik (60) di Dusun Nanggela Kaler Rt 21 RW 10 Desa Sumberjaya Cihaurbeuti terjadi Kamis (6/2/2025) pagi jam 05.00 WIB. Angin kencang siklon tropis tersebut merusak atap bagian depan rumah.
Sementara rumah Ade Sahmadi (54) di Dusun Bantar Rt 25 RW 07 Desa Budiharja Sindangkasih rusak bagian atap dapur dan kamar akibat terjangan angin kencang Kamis (6/2/2025) siang jam 11.25 WIB.
"Petugas kaji cepat Pusdalops BPBD (Ciamis) masih melakukan pendataan dan penanganan di lapangan. Lokasi kejadian cukup menyebar," katanya.
Selain melakukan assesment petugas BPBD Ciamis juga mendistribusikan logistik kedarutan terutama sembako dan terpal.
Atap rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang atau akibat tertimpa pohon tumbang sementara ditutup pakai terpal. "Ada penghuni rumah yang mengungsi sementara karena bagian atapnya sedang diperbaiki," ungkap Memet.
Pihak BPBD Ciamis menurut Memet mengimbau warga untuk mewaspadai ada peningkatan kejadian angin kencang beberapa hari terakhir menyusul kondisi cuaca ekstreem badai taliah.
Dan saat ini Ciamis berada dalam status Siaga Darurat Bencana (cuaca ekstreem) sampai Mei 2025.
Bagi desa-desa yang terjadi pohon tumbang yang menimpa rumah, bangunan maupun jalan menurut Memet diharapkan bisa melakukan evakuasi (pohon tumbang) dengan menggerahkan warga secara mandiri (gotong royong) terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan petugas Pusdalops BPBD.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait